Waktu kadang dengan tega membawa aku berlari begitu cepat, dan ntah aku sadari atau tidak banyak hal kini menjadi berbeda...
Tapi tetap ada yang tidak berubah, cinta kasih seorang ibu...
Selamat hari Ibu,
untuk Ibu, Mamak, dan Ummi
i love u all
Monday, December 21, 2009
Wednesday, November 11, 2009
Tuesday, February 24, 2009
Sehari di Perbatasan Indonesia - Malaysia
Minggu kemaren akhirnya saya punya waktu juga untuk mengunjungi pos perbatasan Indonesia - Malaysia di Entikong, Kalimantan Barat. Menuju ke Entikong memakan waktu kurang lebih 3 jam dari kota Sanggau. Jika dari kota Pontianak memakan waktu kurang lebih 6 jam. Selama perjalanan, mata saya dihibur dengan pemandangan kebun sawit yang terhampar luas. Jalanan menuju Entikong relatif mulus, walaupun disana-sini masih terdapat lubang di jalan. Yang paling parah adalah jalan Sanggau - Bodok, lubang besar ada dimana-mana sehingga para pengguna jalan harus berhati-hati jika tidak mau mobilnya nyangkut atau terperosok.
.jpg)
Sesampainya di Entikong, saya disambut oleh tugu Pancasila yang berdiri megah di depan pos perbatasan.
.jpg)
Pos perbatasannya sendiri berbentuk seperti gerbang pemeriksaan, dimana setiap kendaraan yang hendak keluar masuk perbatasan harus melapor dan diperiksa kelengkapan surat-suratnya.
.jpg)
Karena saya belum punya kepentingan untuk ke Malaysia, jadi saya dilarang masuk! Hehehe. Tapi saya masih dibolehkan untuk masuk melihat-lihat sampai pos penjagaan wilayah Malaysia.
.jpg)
Negara kita cuma berbatas pagar dengan Malaysia, tetapi nasibnya sungguh berbeda terutama infrastruktur jalannya. Lepas dari perbatasan Indonesia menuju Sarawak, jalan mulus seperti jalan tol langsung menyambut. Perekonomiannya juga sungguh berbeda. Sehingga tak heran jika konflik antar negara begitu besar mengancam di daerah perbatasan ini (terutama bagi WNI yang mencari nafkah ke Malaysia), termasuk masalah tapal batas yang (katanya) sering dicaplok.
Tanya kenapa?
Tanya kenapa?
Saturday, January 17, 2009
Friday, January 9, 2009
Oleh-oleh dari Bengkulu
Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan kesempatan berharga untuk mengunjungi kota Bengkulu untuk pertama kalinya. Kota yang unik, dikelilingi pantai yang indah, kebun sawit, hangatnya teh telur dimalam hari, dan keunikan budayanya. Di kota Bengkulu ini Bung Karno pernah diasingkan dan juga merupakan tempat kelahiran Ibu Negara Fatmawati (rumahnya masih ada, tapi saya lupa foto-foto disana :P), sehingga bandar udaranya dinamakan Bandara Fatmawati.
Tugu selamat datang yang "dihias" oleh pemasangan spanduk kampanye...
Disambut oleh hijau dan luasnya langit Bengkulu...


Indahnya menikmati senja di Pantai Panjang...



Menikmati malam dengan segelas teh telur...
Subscribe to:
Posts (Atom)