Setelah 8 tahun tinggal di Jogja, akhirnya obsesi naek becak berdua dengan pujaan hati tersayang keliling Malioboro kesampaian juga. Rutenya adalah Mall Malioboro - Kantor Pos Besar - Alun-alun Utara - Alun-alun Selatan - Pasar Ngasem - mampir beli Bakpia Pathuk 25 - Pasar Kembang - Mall Malioboro, dengan tarif 20 ribu rupiah. Senang? Pasti, setidaknya (mencoba) merasakan menikmati Jogja dari sudut yang berbeda.
Seperti umumnya, sambil mengayuh becaknya, si abang mengiringi dengan cerita. Dikisahkanlah bahwa dulu, sekitar tahun 1998, dia pernah mengantar seorang turis mancanegara dari Malioboro sampai Pantai Parangtritis dengan becak dan dibayar 1 juta rupiah, pergi-pulang. Besoknya, dia langsung libur narik becak 3 hari karena badannya pegel linu kecapekan.
Lain waktu, si abang juga pernah ditawar seorang turis Jepang untuk mengantarnya ke candi Borobudur naik becak. Si abang menyanggupi, tetapi baru sampai di Jombor, justru si turis yang ga kuat. Akhirnya si turis pun meneruskan perjalanan ke candi Borobudur naik bis.
Si abang juga bercerita, bahwa sekarang terjadi penurunan rejeki dibandingkan tahun kemarin. Dia juga sudah tidak kuat lagi mengayuh becak jauh-jauh dan mangkal sampai larut malam, karena fisik sudah tidak lagi mendukung. Becaknya sendiri merupakan becak sewaan, kepunyaan Bakpia 25. Tarif sewanya 3 ribu perhari. Anak istri ditinggal di Kebumen, dan si abang pulang seminggu atau dua minggu sekali.
Indahnya lagi, semuanya diceritakan dengan penuh semangat dan keceriaan. Meski beban hidup semakin berat, tetapi tidak menghilangkan senyuman dari bibirnya. Sungguh luar biasa...
No comments:
Post a Comment