Saturday, April 3, 2010

Merantau Ke Sanggau




Akhirnya update blog ini lagi, hehehehe

Tak terasa sudah 1 tahun 3 bulan saya merantau ke Kalimantan Barat ini, tepatnya di kabupaten Sanggau. Kota yang tak pernah saya kenal sebelumnya, karena saya memang tidak terlalu suka pelajaran geografi, hehehe. Tapi yang pasti, hidup memang penuh kejutan. Meninggalkan teman-teman lama, untuk kemudian bertemu dengan teman-teman dan pengalaman baru.

Jadi,bagaimanakah Sanggau?

Kota Sanggau merupakan salah satu kabupaten yang ada di propinsi Kalimantan Barat. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Tidak heran jika di Sanggau banyak ditemukan mobil dengan plat nomor Malaysia. Mayoritas penduduk di Sanggau juga menggunakan gas elpiji dari Petronas, bukan dari Pertamina (lebih murah dan lebih mudah didapatkan).

Dari Pontianak, kita harus menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 5 jam untuk sampai ke kota Sanggau. Melewati satu ruas jalan menuju daerah Tayan sepanjang kurang lebih 30 km yang masih dalam pengerjaan dan belum diaspal, tapi sudah bisa dilewati. Selain itu ada satu ruas jalan antara Bodok - Sanggau yang walaupun sudah aspal tapi rusak parah dan berlobang, sehingga cukup menghambat perjalanan. Truk-truk bermuatan barang sering sekali nyangkut atau terbalik di ruas ini. Jika Anda menyukai olahraga alam dan offroad, maka pasti menyukai medan yang menantang ini. Tetapi sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan alam, sawah dan hamparan kebun sawit yang indah.

Jika mau jalan-jalan ke kota Kuching, Malaysia cukup ditempuh selama kurang lebih 4 jam naik mobil dari kota Sanggau melewati perbatasan atau border Entikong (Indonesia) dan Tebedu (Malaysia). Banyak penduduk di Kalimantan Barat ini yang lebih suka berobat ke Kuching, karena selain fasilitasnya lebih bagus juga tidak terlalu mahal (bahkan ada yang bilang lebih murah daripada berobat ke Jakarta).

Ada tiga suku di Kabupaten Sanggau yaitu suku Melayu, suku Dayak dan Cina Keturunan. Disini juga terdapat transmigran dari Jawa. Mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian, yaitu kelapa sawit dan karet. Selain itu ada juga pertambangan emas, tetapi tidak terlalu besar.

Seperti umumnya di Kalimantan Barat, di Kota Sanggau juga terdapat bangunan kraton Raja-Raja Melayu. Kraton ini terletak di Muara Kantuk, di tepian sungai Kapuas. Selain itu di sepanjang Muara Kantuk ini, setiap sore dan malam hari ramai dikunjungi masyarakat, baik muda dan tua. Duduk-duduk menikmati minuman dan makanan yang tersedia, sembari ngobrol dengan teman dan menikmati indahnya pemandangan sungai Kapuas.

Seperti yang akan saya lakukan sebentar lagi... :)